Selasa, 19 April 2016

cinta yang tak pernah padam



“Cinta Yang Tak Pernah Padam”
Oleh JURAIDIN (Jul Wawo)
Selasa, 01 januari 2016, Pukul 22.10 WITA
Arama Mahasiswa Bima Mataram

Kariya tentang cinta menurut saya sudah berserakan dimana-mana. Ada yang berbentuk buku, ada yang berbentuk file, ada yang berbentuk kaset, ada yang berbentuk film dan ada yang berbentuk lain. Saking banyaknya tidak bisa saya sebutkan satu per satu dalam coretan singkat ini. Penulis tau, kariya cinta yang pembaca pahami lebih banyak dan akut ketimbang yang penulis tulis dan pahami. Walau demikian, dalam tulisan singkat ini penulis tidak mempersoalkan kuantitas dan keakutan cinta yang kebanyakan kita pahami. Sesungguhnya “cinta” yang penulis maksudkan disini adalah cinta orang tua terhadap anaknya.
Kita semua tahu bahwa kecintaan orang tua terhadap anaknya melebihi segala-galanya. Tidak ada benda, makhluk atau apapun di dunia ini yang mengalahkan kekuatan cinta orang tua terhdap anak-anaknya. Oleh karena itu, cinta kedua orang tua terhadap anaknya melebihi segala yang ada. Seandainya bumi serta isinya kita bandingkan dengan cinta kedua orang tua kepada anaknya, hal itu tidak akan sebanding. Hal ini dikarenakan pengorbanan, tanggung jawab serta kasih sayangnya begitu besar dan dalam yang diberikan orang tua kepada seorang anak.
Sebagai seorang anak yang mencintai dan paham dengan cinta yang telah diberikan oleh kedua orang tua, seorang anak tidak mungkin melakukan hal-hal yang menyakiti atau membuat orang tuanya kecewa atau tersakiti. Hal ini akan menjadi dosa besar bagi seorang anak. Membawa kehancuran dan memporak-porandakan kehidupan seorang anak di dunia (alam fana’) bahkan di akhirat kelak (negeri abadi) kehidupan yang selama-lamanya. Semua itu karena jauh-jauh hari Rasulullah SAW telah menerangkan dalam sabdanya. “Ridho Allah sangat bergantung pada keridoan orang tua, sementara murka Allah sangat bergantung pada murka kedua orang tua”.
Dalam praktiknya, kecintaan orang tua terhadap anak-anaknya tidak akan pernah padam, tidak akan pernah hilang, tidak akan pernah berkurang dan sirna walau dimakan zaman. Ini semua karena adanya kedekatan hati, iktatan batin yang menjadikan orang tua akan semakin cinta pada anak-anaknya. Kendati anakya berbuat salah, kendati anaknya sering mengecewakannya, kendati anaknya banyak tingkah, itu semua tidak akan mengurangi rasa cinta orang tua pada anaknya.
Semoga dalam hidup ini kita sebagai anak dan nantinya akan menjadi orang tua selalu mengedepankan cinta di atas segala-galanya. Cinta yang dibimbing oleh Sang Maha pemilik cinta sejati. Sehingga pada saatnya nanti kita dipulangkanNya dalam keadaan saling mencintai, menyayangi karena iman dan takwa kepada Allah SWT. Amiin yaamujibassaa iliin… I love they  (mother and father).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar